Kotabaru-Kegiatan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) adalah program prioritas nasional yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk membudidayakan tanaman bergizi seperti sayur, buah, dan komoditas pangan lainnya demi mencapai ketahanan pangan dan gizi keluarga. Program ini melibatkan dukungan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, penyediaan benih dan bibit, serta fasilitasi melalui Dana Desa untuk budidaya dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Tujuan Kegiatan P2B
Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga: Memastikan ketersediaan pangan bergizi dari pekarangan rumah.
Meningkatkan Gizi Keluarga: Memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan beragam hasil pangan yang ditanam sendiri.
Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga: Memberikan peluang untuk menjual hasil panen dan menambah pendapatan masyarakat.
Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG):
Menyediakan bahan baku pangan bergizi untuk program nasional.
Siapa yang Terlibat?
Kementerian Pertanian: Menyediakan benih, bibit, dan dukungan teknis, termasuk fasilitasi pengendalian hama.
Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani: Melaksanakan kegiatan budidaya di pekarangan masing-masing.
Badan Usaha memasarkannya, dan memastikan keberlanjutan program.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan (minimal 20 m² per anggota) untuk menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Penyediaan Sarana: Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa benih cabai, bawang merah, danb ibit tanaman buah. pertanaman dan pengembangan kegiatan P2B.
Pengelolaan Hasil Panen: Hasil panen dapat dikonsumsi langsung oleh keluarga, dijual ke BUMDes, atau disalurkan ke BUMDes untuk pemasaran lebih lanjut ke dapur bergizi atau mitra usaha.
Pendampingan dan Fasilitasi:
Petugas penyuluh pertanian dan Bhabinkamtibmas memberikan pendampingan teknis kepada kelompok tani dan masyarakat.
Dampak Program P2B
Kemandirian Pangan: Masyarakat menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.
Penguatan Ketahanan Pangan Lokal: Membangun ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga hingga desa.
Perubahan Pola Pikir: Mengedukasi masyarakat akan pentingnya menanam sendiri untuk kebutuhan sehari-hari. (Lili Ependi )